INDIKATOR NTP DALAM APBN: TANTANGAN PENINGKATAN NTP 2023
Vol. II / - Mei 2022
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan proxy untuk mengukur
tingkat kesejahteraan petani. Apabila NTP <100 artinya petani
mengalami defisit, sebaliknya NTP>100 artinya petani mengalami
surplus. Selama periode 2015-2020 realisasi NTP selalu di bawah
target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Realisasi NTP ratarata hanya 101,98, sementara target NTP rata-rata 103,28
KINERJA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DAN TANTANGANNYA DI TAHUN 2023
Vol. II / - Mei 2022
Ketersediaan infrastruktur berperan penting dalam
pengembangan ekonomi di suatu wilayah. Dalam beberapa
penelitian dinyatakan bahwa perkembangan infrastruktur sejalan
dengan perkembangan ekonomi. Ketersediaan infrastruktur akan
mendorong produktivitas faktor-faktor produksi dan investasi
sehingga dapat mendongkrak pendapatan masyarakat.
Sebaliknya, ketimpangan pembangunan infrastruktur akan
berdampak pada kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan
antarwilayah. Percepatan pembangunan infrastruktur merupakan
salah satu pokok kebijakan pembangunan nasional yang terdapat
dalam RPJMN 2015-2019 dan RPJMN 2020-2024
Akhir April silam, Kementerian PPN/Bappenas
menyelenggarakan Musrenbangnas dalam rangka penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023. Pemerintah
merencanakan tema RKP 2023 adalah peningkatan produktivitas
untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Nantinya, tema tersebut diwujudkan melalui sejumlah major
project, yang salah satunya adalah pengelolaan terpadu UMKM.
Sejauh ini, manifestasi pengelolaan terpadu UMKM menurut
perspektif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM)
adalah terbangunnya factory sharing atau rumah produksi
bersama. Factory sharing tersebut diharapkan mampu menjadi
wadah bersama bagi UMKM sejenis (karakteristiknya sama)
dalam mengatasi berbagai hambatan atau masalah fundamental
UMKM, seperti pembiayaan, akses bahan baku, ruang/alat
produksi (proses produksi), kurasi dan standardisasi produk,
serta pemasaran atau perluasan akses pasar
ASUMSI MAKRO BIDANG ENERGI: OUTLOOK DAN TANTANGAN TAHUN 2023
Vol. II / - Mei 2022
Pada tahun 2021, pencapaian lifting minyak dan gas bumi
meleset dari yang ditargetkan dalam APBN 2021. Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi kinerja lifting migas pada
tahun 2021, diantaranya: rendahnya posisi pada awal tahun 2021;
unplanned shutdown serta delay field onstream dibeberapa proyek,
seperti di Tangguh dan Jambaran Tiung Biur; penurunan
pemanfaatan gas bumi dalam negeri sebesar 1 persen; dan masih
terdapat hambatan pada investasi hilir migas, khususnya di kilang
RDMP dan GRR Tuban (Tempo, 2022).