• Pada tahun 2020 anggaran
perlindungan sosial dalam PEN telah
terealisasi Rp220,39 triliun dan di
tahun 2021 dialokasikan sebesar
Rp150,88 triliun dengan dominasi
program bantuan sosial.
• Berdasarkan klaim pemerintah,
cakupan bantuan sosial dalam
perlindungan sosial semasa pandemi
Covid-19 sudah menyentuh 60 persen
dari penduduk miskin di Indonesia
(dua kali lipat dibandingkan bansos
reguler).
• Program perlindungan sosial masih
memiliki tantangan tersendiri di
masing-masing sub, dengan program
bantuan sosial yang dihadapkan
dengan masalah ketepatsasaran,
akurasi, efektivitas serta efisiensi
program; dan jaminan sosial yang
masih belum optimal jumlah
kepesertaannya.
• Seyogyanya fokus pemerintah dalam
merancang program perlindungan
sosial adalah memperbaiki akurasi
target serta efektivitas program-
program bantuan sosial. Sedangkan
untuk perluasan
cakupan/kepesertaan lebih tepat
diaplikasikan kepada jangkauan
program yang bersifat jaminan sosial.
Profil Sarana dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Indonesia: “Puskesmas & Rumah Sakit”
Vol. I / - Juli 2021
• Dalam dokumen KEM-PPKF 2022
setidaknya terdapat delapan
agenda reformasi SKN, dua
diantaranya adalah penguatan
Puskesmas dan peningkatan rumah
sakit terutama untuk daerah
tertinggal, perbatasan, dan
kepulauan terluar (DTPKT).
• Terdapat 171 kecamatan atau 2,4
persen dari jumlah kecamatan di
Indonesia yang belum memiliki
Puskesmas.
• Walaupun jumlah rumah sakit di
Indonesia meningkat, masih
terdapat beberapa pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan
pemerintah. Pertama, terkait 7
kabupaten/kota yang belum
memiliki rumah sakit; kedua,
terkait kurangnya pemenuhan
sarana, prasarana, dan alat
kesehatan di rumah sakit; dan
ketiga, terkait rendahnya rasio
ketersediaan tempat tidur
• Pada tahun 2022, pemerintah terus
mengupayakan peningkatan sarana
dan prasarana fasilitas kesehatan
untuk seluruh masyarakat
Indonesia dengan membangun
beberapa Puskesmas dan rumah
sakit.
Tantangan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Vol. I / - Juli 2021
• Arah kebijakan SDM berkualitas
dan berdaya saing pada tahun
2022 diantaranya ialah
meningkatkan pemerataan
layanan pendidikan berkualitas
salah satunya untuk pemenuhan
sarpras pendidikan dan sejalan
dengan arah kebijakan anggaran
pendidikan tahun 2022.
• Kondisi sarpras pendidikan per
Juni 2021 untuk ruang kelas
dengan kondisi baik jumlahnya
masih lebih sedikit dari ruang
kelas yang mengalami kerusakan
pada tingkat pendidikan SD dan
kondisi tersebut tidak jauh
berbeda dengan tingkat
pendidikan lainnya. Begitu juga
dengan ketersediaan TIK yang
masih jauh dari cukup.
• Tantangan yang dihadapi dalam
pemenuhan sarpras pendidikan,
diantaranya ialah kualitas data
yang rendah, pendanaan,
pengelolaan sarpras oleh sekolah
yang masih belum baik, dan faktor
geografis.