• Pemerintah menargetkan
rehabilitasi mangrove 150.000 ha
di tahun 2021 dan 600.000 ha di
tahun 2024.
• Pada tahun 2021, rehabilitasi
mangrove dari bulan Januari
sampai dengan Mei 2021 baru
mencapai 1.103 ha atau baru
terealisasi 0,73 persen dari target
tahun 2021 sebesar 150.000 ha.
• Beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian bagi pemerintah.
Pertama, upaya melindungi
propagul mangrove yang jatuh ke
tanah dengan membuat pemecah
ombak. Kedua, melakukan evaluasi
kesesuaian lahan untuk rehabilitasi
hutan mangrove. Ketiga,
rehabilitasi mangrove berbasis
masyarakat guna menjamin
keberlanjutan ekologi dan sosial-
ekonomi masyarakat sebagai
penerima manfaat. Keempat,
peranan perguruan tinggi yang
mencakup riset untuk ketersediaan
bibit mangrove. Kelima,
menyelaraskan standar biaya
rehabilitasi lahan yang telah
ditetapkan KLHK dan pemerintah
daerah.
TINJAUAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU
Vol. I / - Juli 2021
• Pembangunan PBLN masih menjadi
prioritas pemerintah dalam RPJMN 2020-
2024 dengan target 18 unit. Namun, masih
terdapat beberapa kendala, antara lain:
penentuan garis batas negara yang belum
tuntas, buruknya akses dan kualitas
infrastruktur jalan menuju kawasan PLBN,
permasalahan terkait pembebasan lahan,
dan masih ditemukan ketersediaan dan
kualitas sarana dan prasarana penunjang
yang terbatas.
• Atas kendala tersebut, terdapat beberapa
rekomendasi yang dapat dilakukan
pemerintah:
a) Kementerian PUPR melakukan
koordinasi lebih lanjut dengan instansi
terkait dalam mengatasi berbagai
kendala yang menghambat.
b) Penataan ulang serta peningkatan
sarana dan prasarana PLBN melalui
sinergi dan koordinasi antar
stakeholders.
c) Memastikan pembangunan PLBN yang
sedang dan akan dilaksanakan telah
terintegrasi dengan pembangunan
sarana dan prasarana pendukung.
d) Kementerian PUPR dapat
berkoordinasi dengan Kementerian
ESDM agar pembangunan PLBN dapat
sekaligus dengan pemasangan
pembangkit listrik tenaga surya atap.
• Produksi gula selama kurun
waktu 2015-2019 belum beranjak
naik, bahkan semakin menurun.
Tahun 2015, produksi gula
nasional mencapai angka 2.5 juta
ton dari luas areal sebesar
443.651 ha, tetapi pada tahun
2020, luas areal hanya 416.982 ha
dengan produksi gula total
diperkirakan 2.18 juta ton
sementara untuk gula konsumsi
sebesar 2,8 juta ton. Sehingga
terdapat kekurangan 620 ribu ton
yang selama ini dipenuhi oleh
impor.
• Untuk mengejar produksi dalam
negeri guna mencapai
kemandirian importasi gula, PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) III
berencana membentuk holding
pabrik gula yang bernama
SugarCompany atau SugarCo.
• Produktivitas gula nasional
sangat tergantung pada
pembenahan dari sisi on farm dan
off farm.
• Kurang menariknya investasi di
sektor migas RI ditandai dengan
menurunnya investasi serta tidak
tercapainya target investasi di sektor
ini.
• Terdapat beberapa permasalahan
yang menyebabkan investasi hulu
migas terus mengalami penurunan
diantaranya: Pertama, investasi hulu
migas semakin lama didominasi oleh
investasi produksi dan
pengembangan sedangkan investasi
eksplorasi menurun berdampak pada
minimnya upaya pemboran sumur
wildcat. Kedua, iklim investasi yang
kurang menarik. Ketiga,
ketidakpastian mengenai peraturan
perundang-undangan dan imbal dari
hasil investasi.
• Rekomendasi yang dapat diberikan:
Pertama, menciptakan iklim investasi
yang kondusif, melalui akselerasi
penyederhanaan perizinan, PTSP,
perizinan online, keterbukaan
pengelolaan data, mempercepat
birokrasi, dan memperbaiki tata
kelola migas. Kedua, meningkatkan
program kerja pemboran sumur,
workover, dan pemeliharaan sumur.
Ketiga, memastikan adanya
harmonisasi aturan yang dikeluarkan
dengan implementasi di lapangan.