Potensi dan Problematika Menjaga Hak Berdaulat Indonesia di Laut Natuna Utara
Vol. I / - November 2021
• Hingga saat ini, Indonesia masih
bersengketa dengan Vietnam
dan China berkaitan dengan
klaim hak berdaulat di perairan
laut Natuna Utara.
• Kontestasi klaim tersebut telah
berlangsung lama dan belum
menemukan titik terang. Tidak
ada negara yang mau
melepaskan perairan Laut
Natuna Utara yang memiliki
kekayaan melimpah
terkandung di dalamnya.
• Salah satu ladang gas alam di
Blok Natuna D-Alpha
menyimpan cadangan gas
dengan volume 222 triliun Kaki
Kubik, dan jika akan diambil
dan digunakan, cadangan gas
alam ini tidak akan habis untuk
30 tahun mendatang.
• Hingga saat ini, ada berbagai
macam konflik dan pelanggaran
teritorial yang terjadi di ZEE-I
laut Natuna utara. Beberapa
persoalan ditengarai sebagai
penyebab tingginya konflik di
perairan ini. Diantaranya yaitu:
(1) Tumpang tindih klaim
wilayah laut natuna; (2)
Banyaknya kapal asing masuk
perairan Indonesia; dan (3)
Peran Bakamla Belum Optimal.
Tinjauan Pengelolaan Anggaran, Aset Tetap, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kementerian Sekretariat Negara
Vol. I / - November 2021
• Kementerian Sekretariat Negara
(Kemensetneg) memiliki tugas
dan fungsi memberikan
dukungan teknis, administrasi,
serta analisis urusan
pemerintahan di bidang
kesekretariatan negara.
• Alokasi anggaran Kemensetneg
mengalami fluktuasi dari tahun
2017 – 2019.
• Rata-rata realisasi anggaran
Kemensetneg dalam 4 tahun
terakhir selalu di atas 92
persen, dengan proporsi
realisasi belanja barang
mencapai 70 persen dari total
realisasi belanja Kemensetneg.
• Kemensetneg menjadi 3 besar
K/L dengan total aset terbesar
pada tahun 2020. Total Aset
Kemensetneg tahun 2020
sebesar Rp635,45 triliun.
• Proporsi PNBP terhadap total
aset tetap yang dikelola
Kemensetneg masih sangat
kecil.
• Proporsi PNBP terbesar
Kemensetneg berasal dari BLU
yang dikelolanya, diantaranya
PPK GBK, dan PPK Kemayoran.
• Kemenangan Taliban di
Afghanistan berpotensi untuk
meningkatkan motivasi kelompok
ekstrimis untuk melakukan aksi
teror di Indonesia.
• Kelompok teroris di Indonesia
tidak secara langsung berkaitan
dengan Taliban, namun terdapat
beberapa senior Jemaah
Islamiyah yang merupakan
alumni Afghanistan.
• Kemenangan Taliban berpotensi
untuk menjadi saran propaganda
jaringan terorisme.
• Kemenangan ini berpotensi untuk
membangunkan sel tidur untuk
melakukan penyebaran ideologi
dan rekrutmen anggota baru.
• Kemenangan Taliban di
Afganistan memungkinkan
Afghanistan menjadi medan
latihan bagi jaringan teroris.
• Media sosial menjadi sarana
untuk penyebaran ideologi dan
rekrutmen.
• Pergeseran pola aksi terorisme
juga terjadi, dimana banyak
melibatkan perempuan.
• Faktor ekonomi masih sangat
dominan menjadi penyebab
munculnya dan maraknya aksi
teroris kelompok radikal yang
terjadi di Indonesia.